Kesesatan Di Tahun Politik
Indonesia memasuki musim panas. Ketika masyarakat mulai masuk
dalam perseteruan yang dibuat oleh para elit di negeri ini yang mengejar
kepentingan untuk menjabat kembali di periode pemerintahan selanjutnya. Ini
bukanlah perkara yang sepele, sebab akan muncul berbagai goncangan yang bisa
saja akan menjadi beban dari awal hingga periode selanjutnya ini berakhir.
Sudah tentu masyarakat tidak semestinya berseteru demi
kepentingan-kepentingan para pemburu jabatan. Sebab sejatinya masyarakat
memiliki posisi sendiri dan tidak ada siapapun yang bisa untuk mengganggunya
ataupun merusaknya. Karena walau bagaimanapun, ketika pihak-pihak yang
bertarung memenangkan pertandingan, maka masyarakat akan tetap pada situasi
semula.
Mungkin ada banyak seruan kepada masyarakat agar lebih sadar
politik, supaya pemerintahan di negeri ini tidak diisi oleh orang-orang tidak
tepat, dan itu benar adanya. Masyarakat harus peduli dan terus diedukasi,
karena semuanya ditentukan oleh pilihan masyarakat.
Akan tetapi, seruan-seruan yang demikian hendaklah memang
murni untuk menyadarkan serta menguatkan pemikiran masyarakat terhadap politik,
bukan malah berupaya untuk mengarahkan pilihan masyarakat agar kepentingan
pihak-pihak tertentu bisa dipenuhi. Karena ini adalah bentuk penyesatan yang
pada nantinya akan semakin membuat situasi semakin kacau. Masyarakat akan
saling berdebat dengan pilihannya masing-masing dan bahkan memulai sebuah konflik
yang tidak berkesudahan.
Kita harus belajar pada apa yang terjadi di 2014 silam. Dimana
pada masa pemiliihan pemimpin, masyarakat terkesan diarahkan untuk membangun
sikap dan pemikiran yang tidak benar dalam berpolitik. Fanatisme dan kebencian
menyelimuti pemikiran masyarakat, sehingga situasi sosial-politik di negeri ini
menjadi tidak stabil di sepanjang pemerintahan. Masing-masing saling
menjatuhkan dan memperluas konflik kepada hal-hal yang tidak semestinya
terjadi.
Dengan demikian, sudah saatnya kita kembalikan arah pandangan
serta pemikiran kita terhadap fungsi masyarakat di dalam kehidupan sosial
politik. Janganlah hendaknya masyarakat ikut terjerumus dalam kesesatan politik
yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang sejatinya tidak memiliki i’tikad untuk
memenuhi kepenting masyarakat, apalagi untuk membangun negeri ini lebih baik.
Bukan pilihan yang harus ditentukan saat ini, namun pemikiranlah yang hendak
dibangun. Masyarakat hendaknya memiliki acuan atau value of adjustment
yang kuat, hingga pada nantinya tidak akan salah dan diarah untuk menjadi pemilih
yang salah.
Komentar
Posting Komentar