Jangan Sampai Kalangan Muda Hanya Dijadikan Objek Eksploitasi

Saya mulai tulisan ini dengan sebuah hipotesis " Generasi Muda adalag Objek Eksploitasi Politis, Menyelubunginya dengan Gerakan Eksplorasi dan Menguatkan Konservasi Semangat Muda"..

Hipotesis ini diturunkan dari beberapa fenomena empiris terdahulu, serta melihat geliat pergerakan saat ini yang menunjukkan indikasi adanya upaya mengeksploitasi generasi muda dengan wajah pergerakan yang tampak berpihak padanya, namun sejatinya itu hanyalah bentuk pemadaman kekuatan generasi muda yang sejatinya merupakan kunci utama terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan.

Lantas, apakah hipotesis ini akan dijustifikasi atau difalsifikasi (dibantah). Mari kita lihat persoalan ini sedikit lebih dalam.

Ketika seorang pemuda ditekankan harus memiliki nilai tawar agar ia mampu didengar hingga diakui. Maka pada saat itulah, ia terus ditegaskan untuk tetap memelihara cara lama yang kemudian menghambat perkembangannya. Satu hal yang perlu kita lihat, ketika kaderisasi secara personality tidak seimbang dengan penguatan intelektualnya, maka ia akan lahir dalam wujud pemikiran destruktif yang sulit berinovasi dan mengembangkan pemikiran terbuka. Akibatnya apa? Pada titik tertentu, ia akan terus tereskploitasi tanpa sedikitpun tereksplorasi.

Memanglah betul, penguatan karakter itu sangatlah penting, hingga siapapun harua digembleng dengan cara yang mungkin keras, itu bagus agar seseorang memiliki Jiwa kepemimpinan yang kuat. Namun, sekiranya tiada keseimbangan yang dibangun, maka tentu saja ia akan terus tereksploitasi dan akan jatuh se jatuhnya pada titik nadirnya.

Bukankah sebaiknya jika seorang tokoh pergerakan itu aktif menulis, menulis tidak sekadar menulis artikel, essay. Namun juga ada sumbangsihnya di keilmuan yang ia geluti dengan beberapa riset dengan hasil (output) yang berkualitas dan outcome (luaran) yang bermanfaat? Mungkin bisa dicontoh Ronal Reagan, atau bahkan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno. Meskipun aktif dalam pergerakan, tetapi hasil risetnya cukup banyak disitasi di jurnal-jurnal internasional bereputasi.

Dengan demikian, hipotesis tersebut bisa dijustifikasi, maupun dibantah. Dijustifikasi, jika generasi muda tidak diberikan ruang maunpu motivasi untuk memperkuat daya intelektualnya. Dibantah, jika dalam pergerakan, ketajaman dalam memperkuat intelektualnya benar-benar diwujudkan...


Komentar

Postingan Populer