Berbahagialah, Pengkhianatanmu Tersucikan


Percakapan indah yang senantiasa kita lakukan di saat hujan adalah sesuatu yang membahagiakanku, puan. Banyak sekali perih luka hingga kenistaan hidup yang kita sirnakan. Setiap perkara yang sirna, selalu berbuah kebahagiaan dan tentunya mengukir senyuman yang indah. Apalagi aku, selalu termangu sendu saat melihat senyummu yang menawan itu.
Harus ku akui, kehadiranmu pernah menjadi anugerah yang indah.  Menceriakan kehidupan yang suram ini,apalagi setelah bertahun-tahun aku melalui kehidupan yang hampa tanpa harapan akan cinta. Sosokmu yang begitu kuat dan bersinar itu terasa memberikan harapan yang baru.
Namun, saat ini aku harus menghela nafas,mengelus dada. Kenyataan yang aku hadapi saat ini adalah hidupku harus terlukai kembali dengan pengkhianatan yang kau lakukan. Kau menabur harapan di saat ada harapan yang tengah kau tawan. Aku merasakan kepiluan yang amat mendalam karena kebodohan yang kulakukan. Ya, harus ku akui, kedatanganmu hanya untuk menyenangkan bathinmu saja yang katanya tersiksa karena tiada mendapatkan pemenuhan yang cukup atas keinginanmu untuk diakui dan dihargai.
Sungguhpun begitu, rasa yang terlanjur tumbuh, harapan yang terlanjur menguat, serta cita-citaku bersamamu terlanjut dipatrikan ini harus kulenyapkan segera. Meskipun akan menjadi sebuah jalan derita baru yang semestinya tidak perlu kutemui dan kulalui.
Sekarang, berbahagialah! Engkau tidak perlu menanggung risiko yang menyusahkan hidupmu. Engkau tidak perlu merasakan betapa perihnya bathin kala dikhianati, ditambah lagi terposisikan sebagai penyebab terjadinya sebuah pengkhianatan.
Berbahagialah, karena engkau telah menyadari bahwa tempat berteduhmu telah kokoh dan begitu nyaman. Basah karena hujan itu amatlah meresahkan bathin, adikku. Maka hangatkanlah tubuhmu di dalam peraduan yang teduh itu, tidak usah bertindak konyol lagi dengan bermain-main bersama hujan dan kemudian menyesal sendiri karena sakit yang ditimbulkan karenanya. Menyesal karena telah mengabaikan kehangatan kediamanmu yang begitu nyaman.
Berbahagialah, karena pengkhianatanmu telah tersucikan. Usah diingat, apalagi disesali tentang semua yang telah kau lakukan. Karena itu hanya akan merusak kebahagiaan yang kau dapatkan. Menistakan keberadaan tuanmu yang sebenarnya lebih mampu membahagiakanmu ketimbang pemenuh hasratmu ini.






Komentar

Postingan Populer